Indonesia–Brasil Sepakat Dorong CEPA dan Investasi Energi Hijau

Berita

JAKARTA, 27 OKTOBER 2025 – Indonesia dan Brasil sepakat memperluas kemitraan ekonomi strategis melalui serangkaian kerja sama di sektor energi, perdagangan, pertahanan, hingga riset dan inovasi.

Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Kamis (23/10/2025), menghasilkan empat nota kesepahaman antarinstansi pemerintah dan sejumlah kesepakatan bisnis lintas sektor.

Kedua pemimpin menegaskan komitmen memperkuat hubungan ekonomi kedua negara menuju pembentukan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang diharapkan menjadi dasar peningkatan perdagangan dan investasi bilateral.

Brasil, sebagai anggota sekaligus presiden blok perdagangan Mercosur, dinilai berperan penting membuka akses pasar Indonesia ke kawasan Amerika Selatan.

“Kita telah memiliki defense cooperation agreement dengan Brasil yang sedang dalam proses ratifikasi, serta kesepakatan energi antara PLN dan mitra swasta Brasil. Kolaborasi juga diperluas ke sektor penelitian dan teknologi,” ujar Presiden Prabowo.

Empat nota kesepahaman yang diteken meliputi kerja sama di bidang energi dan pertambangan, riset dan inovasi, karantina pertanian, serta statistik. Kerja sama energi mencakup eksplorasi pengembangan sumber daya dan teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan target transisi energi nasional.

Sementara kerja sama riset antara BRIN dan Kementerian Sains dan Teknologi Brasil diharapkan membuka peluang inovasi di bidang bioteknologi, pertanian berkelanjutan, serta pengembangan bahan bakar alternatif.

Di sektor swasta, sejumlah nota kesepahaman turut ditandatangani, antara lain antara PT PLN (Persero) dengan J&F S.A. untuk studi bersama pembangunan pembangkit listrik tenaga air (hydropower) di Indonesia, serta PT Pertamina (Persero) dengan Fluxus Holding S.A. dalam penjajakan kerja sama energi terbarukan.

Selain itu, PT Danantara Investment Management menjalin kesepakatan dengan JBS N.V. untuk negosiasi investasi, sementara Kadin Indonesia dan APEX Brasil berkomitmen memperkuat promosi dagang dan investasi antarkedua negara.

Langkah konkret ini menunjukkan peningkatan pesat hubungan ekonomi kedua negara sejak kunjungan Presiden Prabowo ke Brasilia pada Juli 2025.

“Hanya dalam dua bulan, kita telah menghasilkan capaian besar. Saya yakin kerja sama dengan Brasil akan terus berkembang pesat,” kata Prabowo.

Dari sisi strategis, penguatan kemitraan dengan Brasil juga menjadi bagian dari upaya Indonesia memperluas jejaring dagang di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Saat ini, nilai perdagangan Indonesia–Brasil mencapai lebih dari USD 5 miliar per tahun, dengan potensi pertumbuhan signifikan di sektor energi, komoditas pertanian, serta teknologi pertahanan.

Selain aspek ekonomi, kedua pemimpin juga menegaskan kesamaan pandangan terhadap berbagai isu global, termasuk perubahan iklim dan stabilitas geopolitik. Indonesia menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Brasil dalam Konferensi Perubahan Iklim COP30 tahun depan.

Dengan sejumlah kesepakatan baru ini, hubungan Indonesia dan Brasil tak hanya berfokus pada perdagangan, tetapi juga berorientasi pada pembangunan berkelanjutan dan energi hijau, menjadikan keduanya mitra strategis dalam memperkuat ekonomi global selatan.