
Washington DC, 27 Oktober 2025 – Presiden Donald Trump pada hari Rabu (22/10), mengumumkan peningkatan besar dalam tekanan AS terhadap Rusia dengan menjatuhkan sanksi yang lebih keras, menargetkan dua perusahaan minyak terbesar di negara itu
Langkah ini dilakukan di tengah upaya terbarunya untuk memaksa Presiden Vladimir Putin mengakhiri perang yang berlarut-larut di Ukraina
“Hari ini adalah hari yang sangat penting dalam hal apa yang sedang kita lakukan. Sanksi-sanksi ini luar biasa besar. Sanksi-sanksi ini sangat besar,” kata Trump saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, di Ruang Oval. “Sanksi-sanksi ini ditujukan kepada dua perusahaan minyak besar mereka, dan kami berharap sanksi-sanksi ini tidak akan berlangsung lama. Kami berharap perang ini akan berakhir.”
Ketika ditanya mengapa mengambil tindakan sekarang setelah berbulan-bulan ancaman, Trump menjawab, “Saya merasa sudah waktunya. Kita sudah menunggu lama.”
Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi ekonomi baru ini akan menargetkan Perusahaan Saham Gabungan Terbuka Rosneft Oil Company dan Lukoil OAO, bersama dengan anak perusahaan mereka. Rosneft dan Lukoil diperkirakan menyumbang hampir setengah dari seluruh produksi minyak Rusia dan dikenal sebagai pendana utama mesin perang Kremlin
Menteri Keuangan Scott Bessent mendesak gencatan senjata segera. “Sekaranglah saatnya untuk menghentikan pembunuhan dan segera melakukan gencatan senjata,” ujarnya
“Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin, ujar Bessent seraya menambahkan bahwa Departemen Keuangan siap mengambil tindakan lebih lanjut dan mendorong sekutu untuk bergabung
Pengumuman ini menjadikan empat perusahaan minyak terbesar Rusia kini telah terkena sanksi AS, menyusul sanksi terhadap Gazprom Neft dan Surgutneftegas yang dijatuhkan pemerintahan sebelumnya pada bulan Januari. Rosneft sendiri bertanggung jawab atas 6% produksi minyak global
Sanksi ini muncul setelah Presiden Trump juga memutuskan untuk membatalkan pertemuan puncak kedua yang sebelumnya dijadwalkan dengan Presiden Rusia di Hongaria. Trump mengatakan ia membatalkan pertemuan itu karena “itu tidak terasa tepat bagi saya.”
Mark Rutte dari NATO memuji tindakan sanksi tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu meningkatkan tekanan pada Putin untuk datang ke meja perundingan
“Ini semua tentang mengubah kalkulasi, memastikan Putin memahami… bahwa ini harus menjadi langkah pertama sekarang, dan agar dia benar-benar menerima visi itu dan datang ke meja perundingan, barulah Anda harus memberikan tekanan. Dan inilah yang Anda lakukan hari ini,” kata Rutte
Sanksi yang diumumkan pada hari Rabu ini menandai tindakan sanksi pertama terhadap Rusia yang diambil sejak Presiden Trump menjabat pada bulan Januari
sumber: abc News