
JAKARTA, 26 Oktober 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat hubungan dan memperkuat kerja sama strategis dengan Afrika Selatan, terutama sebagai sesama negara besar di kawasan global selatan.
Komitmen itu disampaikan saat working lunch kunjungan kenegaraan Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan kekagumannya terhadap perjuangan Nelson Mandela yang menjadi simbol keteguhan dan keberanian dalam memperjuangkan kebebasan dan demokrasi. Ia menilai nilai-nilai perjuangan tersebut menjadi inspirasi bagi hubungan yang lebih erat antara kedua negara.
“Kami mengagumi kekuatan dan keteguhan rakyat Afrika Selatan dalam memperjuangkan kebebasan. Kami ingin mempererat hubungan ini dan memperkuat kerja sama yang telah terjalin. Kita sama-sama merupakan negara besar dari dunia selatan,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Afrika Selatan di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan kerja sama dalam forum global seperti BRICS.
“Kami bergabung dalam BRICS, dan kami ingin melihat hubungan yang lebih erat di antara kita. Kami memandang Afrika Selatan sebagai mitra strategis di benua Afrika. Kami percaya Afrika adalah masa depan—benua dan ekonomi yang tengah bangkit,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Ramaphosa menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan Pemerintah Indonesia. Ia menilai kunjungan kenegaraan ini sebagai momentum penting untuk memperdalam hubungan bilateral yang telah terjalin sejak lama, termasuk dukungan historis Indonesia terhadap perjuangan rakyat Afrika Selatan melawan apartheid.
“Rakyat Afrika Selatan selalu menemukan sekutu setia di Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selalu berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia,” ujar Ramaphosa.
Presiden Ramaphosa menekankan bahwa hubungan kedua negara memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama dalam sektor ekonomi dan investasi. Ia juga menyoroti pentingnya peran BRICS sebagai wadah kolaborasi yang dapat mendorong reformasi ekonomi global yang lebih inklusif.
“Kemitraan ekonomi BRICS memberikan potensi besar untuk mendukung pembangunan dan transformasi di negara kita. Kami mendorong partisipasi aktif Indonesia dalam semua struktur BRICS, khususnya dalam kemitraan ekonomi,” ungkapnya.
Selain memperkuat kerja sama ekonomi, kedua pemimpin juga sepakat untuk mendorong kolaborasi dalam mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial.
Presiden Ramaphosa menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Afrika Selatan harus berlandaskan semangat kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat.
Pertemuan bilateral ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi negara-negara selatan di kancah internasional.
Presiden Ramaphosa menyambut baik rencana kehadiran Presiden Prabowo pada KTT Pemimpin G20 di Johannesburg bulan depan, yang dinilai akan semakin memperkuat peran strategis Indonesia di forum global.
“Kami sangat senang bahwa Yang Mulia akan berpartisipasi dalam KTT Pemimpin G20 di Johannesburg. Kehadiran Indonesia penting bagi penguatan posisi negara-negara selatan di dunia,” tutur Presiden Ramaphosa.
Pertemuan hangat antara kedua pemimpin negara ini menandai babak baru hubungan bilateral Indonesia–Afrika Selatan yang semakin erat, berbasis pada semangat solidaritas, kesetaraan, dan kerja sama untuk kemajuan bersama di era global yang dinamis.