Saudi Permudah Umrah: Tak Lagi Batasi Jenis Visa, Luncurkan Aplikasi ‘Nusuk Umrah’

Berita

Riyadh, Senin 06 Oktober 2025 – Pemerintah Arab Saudi memberikan kebebasan bagi pengguna visa jenis apapun untuk menunaikan ibadah umrah selama berada wilayahnya

Melansir Antara, pada Minggu (5/10), Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa kebijakan baru itu merupakan bagian dari upaya untuk menyederhanakan prosedur pelaksanaa umrah serta memberi akses lebih terhadap layanan sistem haji dan umrah, yang disebutnya sejalan dengan ‘Visi Saudi 2030’

Menurut Kementerian tersebut, visa-visa yang bisa dipakai untuk umrah diantaranya visa kunjungan pribadi dan keluarga, visa turis elektronik, visa transit, visa kerja, serta jenis lainnya

Selain membebaskan jenis visa umrah, kementerian juga mengumumkan peluncuran aplikasi digital ‘Nusuk Umrah’ bagi yang ingin menunaikan umrah secara langsung. Melalui layanan tersebut, pengguna dapat langsung memilih paket umrah yang disukai dan langsung bisa mengurus izin umrah secara elektronik dengan gampang

Kemudahan lain yang ditawarkan ‘Nusuk Umrah’ adalah pengguna dapat secara bebas untuk memesan layanan dan memilih waktu pelaksanaan umrah sesuai yang diinginkan

Kemudahan-kemudahan itu, menurut kementerian adalah wujud kepedulian Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci dan Yang Mulia Putra Mahkota dalam mendukung umat muslim dunia untuk dapat berziarah ke Dua Masjid Suci

Selain itu, diharapkan dengan kebijakan barun tersebut, umat muslim dunia dapat menjalankan ibadah dalam lingkungan yang aman dan spiritual, serta memanfaatkan layanan baru yang berkualitas tinggi, yang memungkinkan umat muslim meningkatkan pengalamannya beribadah umrah dengan segala kemudahan yang disediakan oleh pemerintah Saudi

Mengenal Visi Saudi 2030

Visi Saudi 2030 adalah rencana strategis jangka panjang yang sangat ambisius dari Kerajaan Arab Saudi, yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada tanggal 25 April 2016. Program ini bertujuan utama untuk melakukan diversifikasi ekonomi secara radikal, melepaskan ketergantungan negara dari pendapatan minyak, dan menciptakan masyarakat yang lebih dinamis. Dalam konteks ini, penyelenggaraan ibadah Umrah dan Haji menjadi pilar strategis yang sangat vital.

Hubungannya sangat erat karena Umrah dan Haji dimasukkan ke dalam pilar “Masyarakat yang Dinamis” dan menjadi komponen kunci dari strategi diversifikasi ekonomi. Tujuannya bukan hanya sebagai pelayanan keagamaan semata, tetapi juga sebagai sumber pendapatan non-migas melalui “wisata religi” dan peningkatan layanan

Untuk mencapai tujuan tersebut, Visi 2030 mencanangkan target ambisius untuk meningkatkan kapasitas pelayanan. Salah satu target utamanya adalah meningkatkan jumlah jamaah Umrah hingga mencapai 30 juta per tahun pada tahun 2030, dari yang sebelumnya sekitar 8 juta

Sementara itu, target jamaah Haji juga diproyeksikan untuk ditingkatkan secara signifikan, berpotensi menampung hingga 5 juta jamaah setahun. Untuk merealisasikan target ini, pemerintah Saudi melakukan reformasi besar-besaran, mencakup pengembangan infrastruktur (seperti perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta pembangunan kereta cepat), digitalisasi layanan, dan peningkatan standar kualitas layanan (kesehatan, transportasi, akomodasi) untuk memberikan pengalaman terbaik bagi “Tamu Allah”