Jakarta, September 2023 – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)
Didid Noordiatmoko menyampaikan, ekosistem perdagangan aset kripto di Indonesia saat ini telah
lengkap. Selain pedagang, saat ini terdapat tiga kelembagaan yang telah dibangun pemerintah,
yaitu Bursa Berjangka Aset Kripto (PT Bursa Komoditi Nusantara), Lembaga Kliring Berjangka Aset
Kripto (PT Kliring Berjangka Indonesia), serta Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto (PT
Tennet Depository Indonesia).
Hal ini diterangkan Didid dalam acara Go Live transaksi aset kripto di Bursa Komoditi Nusantara
(BKN) Jakarta, Jumat (1/9). Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita,
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Tirta Karma Senjaya,
serta Direktur Utama BKN Subani.
“Kementerian Perdagangan melalui Bappebti terus berkomitmen mendukung pengembangan
perdagangan aset kripto di Indonesia. Lengkapnya pendukung ekosistem aset kripto yang telah
dibangun menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang baik bagi
pengembangan perdagangan aset kripto di Indonesia,” terang Didid.
Didid menjelaskan, dengan dibentuknya Bursa Berjangka Aset Kripto, semua pencatatan,
pengawasan, serta pelaporan yang awalnya dilakukan oleh Calon Pedagang Fisik Aset Kripto
(CPFAK), kini dilakukan oleh bursa. Saat ini, tercatat 27 CPFAK telah mendaftar sebagai anggota
BKN. CPFAK tersebut selanjutnya akan mengajukan pendaftaran sebagai Pedagang Fisik Aset
Kripto (PFAK) ke Bappebti.
Didid meminta agar BKN lebih proaktif mendorong para CPFAK untuk tepat waktu menyampaikan
laporan transaksinya secara berkala sesuai dengan Surat Edaran Kepala Bappebti Nomor 49 Tahun
2022 Tentang Penyampaian Laporan Berkala dan Sewaktu-waktu atas Pelaksanaan Perdagangan
Aset Kripto.
Dalam melakukan transaksi kripto, saat ini Aplication Programming Interface (API) BKN ke CPFAK
sebagian sudah terkoneksi. Telah ada beberapa CPFAK yang melaporkan transaksinya ke BKN dan
selebihnya masih terus berproses. Dijelaskan pula oleh Didid, sistem pengawasan BKN dapat
menampilkan fitur pelaku usaha teraktif dan aset kripto yang dominan ditransaksikan. Ke depan,
akan diupayakan lebih banyak fitur sebagai upaya evaluasi dan edukasi. “Sistem dari BKN ini
diperkirakan sudah terkoneksi dengan seluruh CPFAK pada Oktober—November 2023,” ujar Didid.
Direktur Utama BKN Subani menambahkan, bursa akan melakukan berbagai inovasi dalam rangka
pengembangan dan mengenalkan perdagangan aset kripto kepada masyarakat luas. BKN akan
memiliki pusat informasi kripto dengan konsep crypto village. Sehingga, Bursa Aset Kripto juga
menjadi pusat untuk berkumpul, belajar, dan berbagi informasi seputar perdagangan aset kripto
bagi komunitas, pelaku usaha, mahasiswa, dan masyarakat. Di samping itu, crypto village juga
akan menyediakan sarana edukasi dan promosi bagi para PFAK.
“Sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, BKN juga akan menyediakan informasi terkait top
PFAK, top aset kripto, dan informasi lain tentang pergerakan harga. Masyarakat juga akan
dipermudah dalam membuka akun, apabila akan melakukan transaksi aset kripto,” tutup Subani.