Washington,D.C., 14 Februari 2025- Konggres Amerika Serikat pada akhirnya menyetujui Robert F Kennedy (RFK) Jr sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
Melalui voting pada Kamis (13/2), sebanyak 52 suara-semuanya dari partai Republik- menyetujui pencalonannya, sementara 48 menolak. Senator Mitch McConnell merupakan satu-satunya sRepublikan yang menolak. Menjadikan RFK menteri terakhir yang dilantik dalam jajaran kabinet Donald Trump
Memegang jabatan sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, RFK Jr akan mengawasi badan-badan kesehatan utama termasuk Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit )CDC), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Institut Kesehatan Nasional (NIH) dan Pusat Layanan Medicare dan Medicad, dengan 80 ribu lebih karyawan yang terlibat didalamnya. Dirinya juga akan mengelola anggaran yang besarannya mencapai triliunan dollar
Banyak yang meragukan penunjukan RFK Jr oleh Trump untuk memegang jabatan penting yang menyangkut kesehatan jutaan warga AS tersebut, mengingat sepak terjangnya di masa lalu yang dianggap kontroversial
Sebagai informasi, Robert F. Kennedy Jr. (lahir 17 Januari 1954) adalah seorang aktivis lingkungan, pengacara, dan penulis Amerika Serikat. Ia adalah putra dari Robert F. Kennedy, adik dari Presiden John F. Kennedy, dan anggota keluarga Kennedy yang terkenal
Robert F. Kennedy Jr. dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yang vokal dan berpengaruh. Ia telah bekerja sebagai pengacara lingkungan selama lebih dari 30 tahun dan telah terlibat dalam berbagai kampanye untuk melindungi lingkungan dan hak-hak masyarakat.
Ia juga merupakan penulis beberapa buku, termasuk “Crimes Against Nature: How George W. Bush and His Corporate Pals Are Plundering the Country and Hijacking Our Democracy” dan “Thimerosal: Let the Science Speak: The Evidence Supporting the Immediate Removal of Mercury–a Known Neurotoxin–from Vaccines”.
Namun, Robert F. Kennedy Jr. juga telah menjadi kontroversial karena pandangannya tentang vaksinasi. Ia telah menyatakan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan kerusakan otak dan autisme, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pandangan ini
Selain itu ia pernah menyebarkan informasi yang keliru terkait vaksin Covid-19 termasuk vaksin COVID-19 yang diklaimnya tidak dapat mencegah penularan virus serta bisa menyebabkan kematian
sumber: BBC
