
JAKARTA, 16 NOVEMBER 2025 — Industri perhotelan Indonesia menghadapi tantangan baru di tengah persaingan yang semakin dinamis. Riset terbaru SiteMinder, platform global untuk akuisisi tamu dan manajemen pendapatan hotel, menemukan bahwa 47% hotelier di Indonesia mengaku kehilangan peluang pendapatan sedikitnya sekali setiap minggu karena tidak mampu merespons perubahan pasar dengan cepat.
Mulai dari penyesuaian harga kompetitor hingga ledakan permintaan akibat hadirnya event besar.
Survei yang dilakukan pada Agustus 2025 terhadap 700 hotelier di berbagai negara—termasuk 59 dari Indonesia—mengungkap bahwa 92% hotelier lokal melihat kecepatan merespons pasar sebagai faktor yang semakin krusial dalam satu tahun terakhir. Namun, kebutuhan ini belum diikuti perubahan operasional.
Banyak hotel masih mengandalkan proses manual: 46% hanya memperbarui tarif kamar sebulan sekali atau lebih jarang, sementara 42% melakukannya seminggu sekali, padahal harga pasar dapat bergerak beberapa kali dalam sehari.
Padahal, momentum pertumbuhan industri sangat besar. Data SiteMinder menunjukkan bahwa tarif kamar di Lombok dan Bali Selatan melonjak hingga 19% year-on-year selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia, dengan tarif harian rata-rata mencapai Rp3 juta dan peningkatan pemesanan hampir 10%.
Lonjakan serupa diperkirakan kembali terjadi pada event berskala internasional lainnya.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, SiteMinder meluncurkan Dynamic Revenue Plus, solusi manajemen pendapatan berbasis mobile yang dikembangkan bersama IDeaS. Sistem ini menghadirkan intelijen pasar real-time dan rekomendasi otomatis—mulai dari strategi harga hingga distribusi—berdasarkan event lokal, pergerakan kompetitor, serta pola permintaan.
Peluncuran ini disambut positif mengingat 68% hotelier Indonesia kini aktif mencari solusi berbasis AI, jauh di atas rata-rata global sebesar 49%.
“Banyak hotel belum memiliki tim revenue management khusus, sementara dinamika pasar makin kompleks. Dynamic Revenue Plus membuat setiap hotel—dari butik kecil hingga resor—dapat bergerak secepat pasar dan memaksimalkan pendapatannya,” ujar Bradley Haines, Market Vice President Asia Pasifik SiteMinder.
Platform baru ini didukung ekosistem data SiteMinder yang memproses lebih dari 130 juta reservasi hotel setiap tahun, diperkuat oleh mesin AI SiteMinder iQ yang mengubah data besar menjadi insight yang dapat dieksekusi secara instan.
Dengan teknologi yang makin mudah diakses, SiteMinder optimistis hotel-hotel Indonesia dapat beralih dari praktik manual statis menuju manajemen pendapatan yang lebih dinamis dan berbasis data—sebuah langkah penting untuk merebut kembali peluang pendapatan yang selama ini hilang.